Kepala Dinas Kesehatan Agam, Hendri Rusdian, berharap program ini mendapat dukungan penuh dari semua pihak. Pemerintah Kabupaten Agam telah didukung oleh Kementerian Kesehatan dengan anggaran serta penyediaan alat dan bahan habis pakai. Namun, partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan layanan ini sangat diharapkan agar tujuan program dapat tercapai secara optimal.
“Mari datang ke pusat pelayanan untuk memeriksa kesehatan,” ajaknya.
Data menunjukkan adanya beberapa permasalahan kesehatan di daerah ini, seperti 21,5 persen balita yang mengalami stunting, 8,5 persen yang mengalami wasting, dan 0,37 persen yang memiliki penyakit jantung bawaan. Selain itu, prevalensi merokok pada anak usia 10-18 tahun mencapai 7,4 persen, dan 15,6 persen remaja putri tingkat SLTP/MTs mengalami anemia.
Lebih lanjut, 33,6 persen penduduk usia 20 tahun ke atas memiliki aktivitas fisik yang rendah, 30,92 persen merokok, dan 23,4 persen mengalami obesitas. Fakta-fakta ini menunjukkan perlunya intervensi kesehatan yang lebih masif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (rdr/ant)

















