“Mengamankan data bukan sekadar kebutuhan teknis, ini adalah strategi bertahan hidup di era digital. Harvard Business Review sudah mengungkap sejak 2021 bahwa data adalah aset strategis.”
“Jika kita gagal menjaganya, kita bisa kehilangan lebih dari sekadar data, tetapi juga masa depan bisnis dan bangsa,” ujarnya.
Selain memperkuat sistem keamanan, Meutya juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem talenta digital yang mumpuni. Kementerian Komdigi, katanya, telah bermitra dengan perusahaan teknologi global seperti Google dan Microsoft untuk menyiapkan SDM andal di bidang keamanan siber.
“Hari ini, kami berdiskusi dengan Google soal pengembangan digital talent, khususnya di bidang cybersecurity.”
“Bersama Microsoft dan mitra lainnya, kami sudah melahirkan puluhan ribu talenta lokal yang kini berkontribusi di berbagai sektor, termasuk keamanan siber,” jelasnya.
Dengan semakin maraknya serangan siber dan tantangan digital yang terus berkembang, Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa semua pihak harus berperan aktif dalam memastikan data pribadi tetap aman.
Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas bersama untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan terpercaya. (rdr/komdigi)
















