Intervensi spesifik juga dilakukan, mulai dari asupan gizi pada ibu hamil, saat kelahiran, bayi, hingga usia 1.000 hari kehidupan. Ikhwanri menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektoral, baik dengan organisasi perangkat daerah (OPD) maupun TP-PKK, dalam upaya ini.
Melalui TP-PKK, berbagai program turut dilaksanakan, seperti pemberian obat tambah darah, pemeriksaan ibu hamil dan balita di posyandu, penyediaan sanitasi, bedah rumah layak huni, dan berbagai kegiatan lainnya. Selain itu, program ini juga melibatkan pendidikan pola asuh anak dan balita, peningkatan ekonomi keluarga, serta pengolahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga, termasuk pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayuran.
Berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) pada Agustus 2024, angka stunting di Pasaman Barat tercatat sebesar 12,6 persen. Pemerintah daerah berharap dengan anggaran dan program-program tersebut, angka stunting dapat terus ditekan dalam beberapa tahun ke depan. (rdr/ant)

















