Padang Pariaman, yang dikenal sebagai daerah rawan bencana, menghadapi banyak kerusakan infrastruktur yang membutuhkan perbaikan dan pembangunan kembali. Meskipun terdampak, pihak Pemkab Padang Pariaman akan berusaha menjalankan keputusan tersebut dengan melakukan pergeseran anggaran melalui perubahan lampiran APBD Padang Pariaman 2025.
“Kami akan melakukan penyesuaian besar-besaran, namun meniadakan kegiatan pembangunan fisik akan berisiko besar,” tambah Rudi.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Keuangan dan arahan dari Bupati terpilih untuk menyesuaikan anggaran dengan program unggulan yang telah disiapkan.
Pada APBD 2025 awal, sebelum diterapkannya efisiensi anggaran, belanja daerah mencapai Rp1,5 triliun. Pemerintah daerah telah menyiapkan sejumlah opsi untuk menindaklanjuti kebijakan efisiensi tersebut, mengingat program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman terpilih, John Kenedy Azis dan Rahmat Hidayat, banyak berfokus pada perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana. (rdr/ant)

















