- Ruang khusus anak-anak, untuk menarik minat baca sejak dini.
- Ruang disabilitas, agar penyandang disabilitas dapat mengakses literatur dengan nyaman.
- Studio di lantai dua, untuk kegiatan bedah buku, diskusi literasi, dan kegiatan edukatif lainnya.
Pembangunan gedung ini akan berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 1.700 meter persegi.
“Kami ingin memastikan bahwa perpustakaan ini bukan hanya tempat membaca, tetapi juga pusat kegiatan literasi yang bisa dinikmati oleh semua masyarakat,” jelas Feri Mulyani.
Dengan jadwal yang telah ditetapkan, diharapkan perpustakaan ini dapat segera digunakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Padang.
Selama ini, Kota Padang belum memiliki gedung perpustakaan sendiri. Layanan perpustakaan masih menggunakan gedung milik Pemerintah Provinsi Sumatra Barat di GOR Agus Salim.
Feri Mulyani mengungkapkan bahwa sejak 2023 pihaknya telah menyusun Detail Engineering Design (DED) sebagai bagian dari perencanaan pembangunan.
Kemudian, pada 2024, Pemkot Padang mengusulkan proyek ini ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dengan melengkapi berbagai persyaratan yang dibutuhkan.
“Ini adalah langkah besar bagi Kota Padang dalam membangun fasilitas pendidikan yang lebih baik. Kami berharap perpustakaan ini dapat menjadi pusat literasi yang bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat,” tutupnya. (rdr/infopublik)

















