Lebih lanjut, ia mendorong setiap pejabat untuk terus berinovasi guna meningkatkan pelayanan publik. Sebagaimana telah diberlakukan sebelumnya, minimal satu pejabat eselon III di lingkup Pemprov Sumbar, harus menghasilkan satu inovasi per tahun.
Gubernur meyakini, tanpa inovasi, pemerintahan akan tertinggal dan lamban dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat.
“Selain itu yang tak kalah penting, para Kepala OPD harus terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi dalam menghadapi tantangan.”
“Percayalah, InsyaAllah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika semua pihak bekerja sama dengan baik,” kata Gubernur lagi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menekankan bahwa proses seleksi pejabat di lingkup Pemprov Sumbar dilakukan melalui uji kompetensi dengan mengedepankan sistem merit.
Oleh karena itu, setiap ASN perlu terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri, sehingga siap saat sewaktu-waktu mendapat amanah tugas yang lebih berat.
“Siapkan diri, masih ada sejumlah jabatan Kepala OPD di Pemprov Sumbar yang sedang kosong dan belum memiliki pimpinan definitif.”
“Kita akan mengisinya baik dengan menggunakan mekanisme job fit mau pun sistem seleksi. Tentu saja, kompetensi sangat menentukan untuk menempati posisi-posisi tersebut nantinya,” katanya lagi.
Ada pun sejumlah kursi Kepala OPD yang tengah lowong di lingkungan Pemprov Sumbar itu antara lain, Sekda Sumbar (tengah proses seleksi), Kadis Kehutanan, Kadis Perkimtan, Kepala Badan Kesbangpol, Sekretaris DPRD Sumbar, Kepala Biro Organisasi, Kapala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), Kepala Biro Hukum, hingga Kepala Balitbang.
Tampak hadir dalam prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut, Ketua TP PKK Sumbar, Harneli Bahar Mahyeldi; Asisten II Bidang Ekonomi dan Keuangan Setdaprov Sumbar, Arry Yuswandi; jajaran Kepala OPD, serta jajaran pejabat lain di lingkup Pemprov Sumbar. (rdr/adpsb/isq)

















