Namun harimau tidak masuk kandang jebak dan jejak keberadaan tidak ditemukan lagi di daerah itu.
Dengan kondisi itu, pemasangan kandang jebak diperpanjang untuk tujuh hari kedepan.
“Kita berharap harimau masuk kandang jebak, sehingga konflik manusia dengan satwa itu tidak ada lagi,” katanya.
Ia mengakui, Resor KSDA Agam telah melakukan penanganan konflik manusia dengan harimau semenjak 1 Desember 2021, setelah sapi warga dimangsa harimau.
Setelah itu, pihaknya melakukan pengusiran beberapa hari, namun harimau kembali muncul dan mengevakuasi dengan cara memasang dua kandang jebak.
“Kandang jebak telah kita pasang selama delapan hari dan belum berhasil menangkap harimau,” katanya. (ant)

















