Fadli juga mengapresiasi upaya untuk memperkenalkan pantun melalui berbagai ekspresi kreatif, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kekayaan tradisi Indonesia yang telah diakui UNESCO.
Dalam menghadapi perkembangan zaman, Fadli menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi digital untuk melestarikan pantun. Misalnya, dengan membuat pantun menggunakan AI dan memperkenalkan pantun melalui media sosial dan aplikasi digital lainnya, yang saat ini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari generasi muda.
“Mempertahankan pantun dalam bentuk tradisional sangat penting, namun kita juga perlu mengonversi budaya tradisional ini agar mudah diakses oleh masyarakat masa kini,” jelas Fadli. (rdr/ant)

















