Bahkan potensi pendapatan bisa tiga kali panen dari tanaman padi Gogo yang ditanam secara intercropping di sela-sela tanaman sawit muda.
Hal ini berdasarkan program serupa dengan kondisi geografis yang sama di Riau, diproyeksikan areal intercropping tersebut mampu menghasilkan 20 ton gabah kering untuk satu tahun menjelang sawit mulai menghasilkan tandan buah segar.
“Insya Allah, rekan-rekan petani, selain fokus utama kita adalah untuk membantu penguatan ketahanan pangan, juga akan mendapatkan penghasilan tambahan yang signifikan.”
“Namun, kita tetap mohon dukungannya agar sama-sama menjaga padi dan sawit tumbuh subur dan baik, seperti yang kita laksanakan di Siak, Riau,” kata Jatmiko.
Dijelaskan, Khayamuddin Panjaitan PTPN IV terus memberikan pendampingan sehingga program TAMPAN bisa terlaksana dengan baik, mulai dari penyiapan area, penyediaan bibit, peralatan mekanisasi dan penyelesaian dokumen penetapan calon petani local (CPCL) ke instansi terkait.
“Kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang selalu memberikan dukungan kepada PTPN IV PalmCo, baik itu Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat,” jelas Region Head PTPN IV regional 4, Khayamuddin Panjaitan PTPN IV.
Pada tahun 2024, PTPN IV PalmCo telah menyalurkan 7.4 Miliyar untuk TJSL yang diperuntukkan untuk program sosial, pendidikan, lingkungan, ekonomi dan keagamaan.
Hal ini sesuai dengan keyakinan PTPN IV PalmCo perkembangan dan pertumbuhan yang hakiki sebuah perusahaan BUMN adalah mampu hadir, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
Untuk diketahui, Program TAMPAN merupakan kolaborasi strategis bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, serta Institut Pertanian Bogor (IPB University) sebagai komitmen perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. (rdr)

















