Kemajuan kecerdasan buatan berupa robotika, dan otomatisasi telah mengubah berbagai sektor industri serta menggantikan beberapa peran tradisional manusia. Meskipun demikian, Rektor menegaskan AI tidak bisa menggantikan peran manusia secara menyeluruh, karena hanya sebatas tools atau media mempermudah pekerjaan.
“Wisudawan perlu menyesuaikan diri dengan perubahan ini dan mengembangkan keterampilan yang tidak dapat digantikan oleh mesin,” pesan dia.
Menurut rekomendasi World Economic Forum, generasi muda perlu menguasai 16 kompetensi utama. Meskipun tidak semua kompetensi dapat dikuasai, setidaknya enam kompetensi utama yang disebut sebagai 6C perlu dikuasai.
Pertama, communication, yakni kemampuan berkomunikasi secara efektif. Kedua, collaboration yang merujuk kemampuan bekerja sama dalam tim. Berikutnya, critical thinking atau kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Keempat creativity, yakni bisa berkreasi dan berinovasi.
“Selain itu, mahasiswa atau lulusan juga harus mempunyai computational logic atau kemampuan memahami dan menerapkan logika komputasional serta compassion atau kemampuan memahami dan berempati terhadap orang lain,” kata dia. (rdr/ant)




















