Salah satu warga binaan, Riki, yang turut serta dalam penggarapan kebun jagung, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya. “Alhamdulillah, senang bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman ini sebagai bekal saat nanti bebas,” ujarnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Limapuluh Kota, Witra Porsepwandi, juga memberikan apresiasi atas keberhasilan program pembinaan ini. “Kami mendampingi sejak awal, mulai dari pembibitan, penanaman, hingga panen. Semoga ilmu yang sudah dibagikan bermanfaat bagi warga binaan,” harapnya.
Program ini menjadi bukti bahwa pembinaan di Lapas Suliki tidak hanya fokus pada rehabilitasi mental, tetapi juga memberikan keterampilan praktis yang berguna bagi narapidana setelah mereka kembali ke masyarakat. (rdr/ant)

















