Bahlil juga menyampaikan bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memintanya untuk memperhatikan masalah distribusi LPG 3 kg ini.
“Ini hanya transisi saja. Saya sudah mendapat arahan dari Pak Wapres untuk memastikan ketersediaan dan distribusi LPG 3 kg berjalan lancar,” kata Bahlil.
PT Pertamina Patra Niaga turut membantah kabar yang beredar terkait produk LPG 3 kg pink nonsubsidi (Bright Gas) yang disebut-sebut menggantikan LPG 3 kg subsidi (gas melon).
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa foto yang beredar kemungkinan besar diambil pada tahun 2018, ketika Pertamina melakukan uji pasar varian baru elpiji Bright Gas ukuran 3 kg.
“Bright Gas 3 kg bukanlah pengganti LPG 3 Kilogram subsidi. Produk ini merupakan varian nonsubsidi yang pernah diuji pasar beberapa tahun lalu,” jelas Heppy.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan LPG 3 kg subsidi tetap terjaga dan distribusinya berjalan lancar. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mencegah spekulasi yang dapat memicu kepanikan.
“Kami akan terus memantau distribusi LPG 3 kg agar tidak ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok ini,” tutup Bahlil. (rdr/infopublik)

















