“Dapur bergizi kita sudah bisa beroperasi, namun karena ada kekurangan peralatan pendukung, pelaksanaan program masih tertunda,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan MBG, TNI berperan sebagai pendamping dan pemberi bantuan di setiap daerah. Sebagai contoh, TNI akan memastikan distribusi MBG di sekolah-sekolah di Provinsi Sumbar yang berjarak 1,5 hingga 2,5 kilometer dari dapur utama.
Terkait dengan daerah-daerah terluar seperti Kepulauan Mentawai, yang memiliki tantangan besar dalam hal logistik, Korem 032/Wirabraja juga telah menyiapkan langkah strategis untuk memastikan kelancaran distribusi program ini. Bahkan, TNI membuka opsi untuk menanam komoditas seperti beras di Kabupaten Kepulauan Mentawai, guna memastikan pasokan bahan makanan, terutama beras, tercukupi selama program berlangsung.
Program MBG ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kualitas gizi anak-anak di Sumatera Barat, serta mendukung pencapaian ketahanan pangan di daerah-daerah terluar. (rdr/ant)

















