Dampak negatif lainnya adalah kecenderungan pemain untuk menjadi emosional dan egois. Beberapa pemain bahkan tidak menghargai fasilitas umum dan hanya fokus pada apa yang dapat menguntungkan diri mereka. “Ada juga yang menjadi marah dan emosional ketika gagal menemukan koin, tanpa memperhatikan dampaknya,” lanjut Nina.
Selain itu, permainan ini berpotensi menyebabkan konflik antar pemain yang bersaing untuk menemukan koin. Oleh karena itu, Nina berharap aplikasi tersebut dapat bekerja sama dengan pemerintah dan pihak keamanan untuk mencegah kerusakan fasilitas dan pertengkaran antar pemain.
“Pihak keamanan dan pemerintah harus tegas menanggapi jika terjadi perusakan atau pertengkaran. Kerja sama ini penting untuk mencegah potensi konflik dan memastikan permainan ini berjalan dengan aman dan terkontrol,” tuturnya.
Permainan “Koin Jagat” sendiri merupakan bagian dari aplikasi Jagat, yang menawarkan kesempatan bagi para pemain untuk berburu koin dan menukarnya dengan hadiah uang tunai. Fenomena ini pertama kali populer di Jakarta pada Desember 2024, dan terus menarik perhatian masyarakat luas. (rdr/ant)

















