“Kegiatan perpustakaan keliling kami lakukan rata-rata tiga kali seminggu di dua lokasi, dan pada Sabtu atau Minggu sore, kami mengunjungi titik kumpul yang ramai dengan masyarakat,” jelas Zulfikar.
Dalam rangka meningkatkan literasi anak, Diskerpus juga mengadakan pembacaan cerita rakyat, lokakarya menulis, dan diskusi budaya yang melibatkan anak-anak. Saat ini, perpustakaan setempat tercatat memiliki sekitar 130 pengunjung setiap hari dengan 2.733 anggota terdaftar.
Zulfikar berharap, melalui berbagai kegiatan ini, literasi generasi muda Mentawai dapat meningkat, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah mereka, yang pada gilirannya akan memotivasi mereka untuk melestarikan budaya tersebut sebagai identitas yang unik. (rdr/ant)

















