Oleh karena itu, pihak Dinas Pertanian Agam menekankan pentingnya penerapan biosekuriti yang ketat. Peternak diminta untuk segera mengisolasi ternak yang terinfeksi dan menjaga sanitasi kandang dengan baik. Desinfeksi menyeluruh terhadap barang-barang yang digunakan peternak juga dianggap krusial dalam mencegah penyebaran PMK lebih luas.
“Untuk mencegah penyebaran, kami meminta peternak untuk melakukan desinfeksi pada barang yang bisa menjadi media penyebaran virus. Ternak yang terjangkit harus segera diisolasi jauh dari kandang ternak lainnya,” ujar Arief.
Saat ini, vaksin PMK belum tersedia di unit-unit pelayanan Puskeswan di Kabupaten Agam. Oleh karena itu, peternak diharapkan dapat melakukan pencegahan secara mandiri dengan bantuan petugas setempat. Tim medis dari UPTD Puskeswan siap memberikan pendampingan kepada peternak dalam mengobati ternak yang terjangkit PMK.
“Kami juga mengimbau agar peternak menjaga kebersihan lingkungan sekitar kandang dan segera melapor jika ternaknya terjangkit PMK agar bisa segera ditangani dengan tepat,” imbuhnya. (rdr/ant)

















