Di antara kegiatan yang tidak terlaksana pada tahun ini adalah Pariaman Culture Every Week, sebuah pertunjukan kesenian mingguan, serta berbagai kegiatan olahraga wisata bertaraf nasional seperti Pariaman Berlari, bersepeda, dan sepatu roda. Selain itu, kurangnya atraksi wisata budaya baru juga berperan dalam menurunnya minat wisatawan.
Kondisi infrastruktur yang rusak, seperti jalan di Lembah Anai yang putus akibat bencana alam dan dermaga apung Pulau Angso Duo yang rusak, turut mempengaruhi pengalaman wisatawan. Pemilu dan Pilkada serta rendahnya perekonomian masyarakat juga dianggap sebagai faktor eksternal yang turut berdampak pada penurunan minat berlibur ke Pariaman pada tahun 2024.
Meski demikian, Raski menegaskan bahwa Pemkot Pariaman tetap optimis untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pada tahun depan. “Alhamdulillah, tahun depan kami akan menambah kegiatan wisata baru seperti Funbike,” kata Raski. Pemkot Pariaman berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan, tidak hanya untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD), tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada sektor pariwisata. (rdr/ant)

















