Dalam dua minggu terakhir, PVMBG mencatat adanya peningkatan kecepatan seismik yang menunjukkan penurunan tekanan di tubuh Gunung Marapi. Selain itu, nilai koherensi seismik menunjukkan adanya gangguan pada kestabilan medium di bawah permukaan gunung, yang menunjukkan bahwa kondisi internal Gunung Marapi masih dalam tahap fluktuasi.
“Deformasi tiltmeter menunjukkan kecenderungan yang relatif mendatar, namun dalam jangka panjang, ada indikasi deflasi (pengempisan) pada tubuh gunung api,” jelas Wafid.
Meskipun potensi terjadinya letusan besar seperti yang terjadi pada Desember 2023 masih kecil, Wafid mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya letusan atau erupsi vulkanik lainnya. “Potensi terjadinya letusan tetap ada, meskipun kecil kemungkinan terjadinya letusan besar seperti yang kita alami pada akhir tahun lalu,” katanya.
Badan Geologi dan PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Marapi dan mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti perkembangan informasi terkait kondisi gunung api tersebut, serta menaati setiap instruksi yang diberikan oleh otoritas setempat. (rdr/ant)

















