Namun, serangan udara dan pelanggaran lainnya menunjukkan ketegangan yang terus berlanjut, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata yang bertujuan meredakan konflik.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sejak serangan Israel dimulai pada 8 Oktober 2023, telah dilaporkan lebih dari 4.063 warga Lebanon meninggal dunia, termasuk perempuan, anak-anak, dan petugas kesehatan. Selain itu, lebih dari 16.664 orang terluka akibat serangan udara dan pertempuran yang terus berlangsung di Lebanon selatan. Jumlah korban jiwa terus meningkat seiring dengan berlanjutnya ketegangan dan pelanggaran yang terjadi.
Serangan terbaru ini menunjukkan bahwa konflik Israel-Lebanon belum menunjukkan tanda-tanda mereda, meskipun ada upaya untuk mencapai perdamaian melalui gencatan senjata. Kejadian ini menambah kerumitan situasi di kawasan yang telah lama dilanda ketegangan, dengan Israel dan Hizbullah terus berperang di wilayah tersebut.
Pelanggaran berulang terhadap kesepakatan gencatan senjata memperburuk situasi kemanusiaan dan mengancam stabilitas regional, mengingat keduanya memiliki pengaruh yang besar terhadap politik dan keamanan di Timur Tengah. (rdr/ant/anadolu)
















