Erick menegaskan bahwa tujuan dari penggabungan ini adalah untuk menciptakan efisiensi dalam industri penerbangan Indonesia, serta memastikan bahwa ekosistem penerbangan tetap berjalan dengan lancar. Meski demikian, dia juga menegaskan bahwa konsolidasi dan penggabungan ini tidak akan menghambat operasional maskapai secara keseluruhan.
Menteri BUMN tersebut berharap bahwa proses penggabungan Garuda Indonesia, Pelita Air, dan Citilink dapat selesai pada tahun ini, 2025. Penggabungan ini diharapkan dapat menjadi solusi efisiensi dan meningkatkan kinerja industri penerbangan nasional.
“Kami berharap proses penggabungan dapat selesai tahun ini. Ini adalah langkah besar untuk menciptakan efisiensi dalam penerbangan nasional,” kata Erick.
Penggabungan tiga maskapai BUMN ini diharapkan dapat menciptakan maskapai penerbangan yang lebih efisien dan mampu bersaing di pasar domestik dan internasional. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi biaya di sektor penerbangan.
Rencana penggabungan ini juga bertujuan untuk menciptakan sinergi antar maskapai yang lebih baik dalam menghadapi tantangan pasar penerbangan yang semakin kompetitif. Meski banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dalam proses merger ini, Erick berharap prosesnya tidak akan terhambat dan bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana. (rdr/ant)

















