Sementara itu, Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan menambah 6 armada pesawat pada 2025. Dengan tambahan ini, Pelita Air akan mengoperasikan total 18 pesawat pada tahun 2025. Dendy menambahkan bahwa sebagian besar armada baru yang didatangkan adalah pesawat Airbus.
“Dua unit wide-body Airbus kami datangkan untuk mendukung operasional Garuda Indonesia, terutama dalam melayani angkutan jamaah haji dan umroh,” ujar Dendy.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menyoroti bahwa industri penerbangan Indonesia masih berfokus pada efisiensi operasional. Menurutnya, Indonesia membutuhkan sekitar 750 pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara di seluruh nusantara. Namun, saat ini jumlah pesawat yang ada baru sekitar 400 pesawat.
“Jumlah pesawat di Indonesia memang masih terbatas, sekitar 400-an. Industri penerbangan Indonesia harus terus berfokus pada efisiensi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat besar,” kata Erick Thohir.
Erick berharap dengan penambahan pesawat dari Garuda Indonesia dan Pelita Air, industri penerbangan di Indonesia dapat berkembang lebih baik, meningkatkan kapasitas transportasi udara, dan mendukung mobilitas serta pariwisata domestik maupun internasional. (rdr/ant)

















