Saat ini, Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Sumbar memiliki desa wisata binaan di Kepulauan Mentawai, yaitu Desa Muntei yang terletak di Kecamatan Siberut Selatan. Di desa tersebut, BI terlibat dalam beberapa kegiatan, seperti mengembangkan atraksi budaya, serta melakukan pemberdayaan dan pelatihan UMKM. Salah satunya adalah pengembangan batik khas Mentawai yang menjadi produk unggulan untuk dipasarkan.
“Jika akses menuju Mentawai lebih mudah, kami yakin desa wisata seperti Muntei akan semakin berkembang, yang tentu saja berdampak langsung pada perekonomian masyarakat setempat,” tambah Irfan.
Selain itu, dengan adanya penerbangan perdana dari maskapai Scoot yang terbang langsung dari Singapura menuju Sumatera Barat pada 6 Januari 2025, Irfan berharap hal ini dapat mendorong perekonomian serta meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kepulauan Mentawai. Sebagai salah satu destinasi wisata internasional, Kepulauan Mentawai berpotensi untuk lebih dikenal dan dikunjungi wisatawan mancanegara apabila aksesibilitasnya diperbaiki.
“Kunci untuk memajukan pariwisata Sumbar adalah kemudahan akses. Jika akses lebih mudah, maka potensi wisata dan ekonomi akan berkembang pesat,” tutup Irfan. (rdr/ant)

















