Kepala Bagian Kominforperhumas Setdako Sawahlunto, Wiza Andrita, yang mendampingi Deri Asta dalam pertemuan itu menjelaskan para tokoh dari WHITA dan WMF yang hadir dalam diskusi tersebut adalah ; Betha A Djardjis dari WHITA CONSULTANTS MWF, Leny Maryouri, PhD dari Business Development Committee WHITA yang juga menjabat CEO PT Pembangunan Investasi Indonesia dan Dr. Kiagus Muhammad Faisal dari tim Halal Hub WHITA yang juga menjabat Sekjen Lembaga Kesehatan MUI.
“Kemudian ada Ferry Adamhar dari Business Development Committee WHITA yang juga menjabat Dubes RI untuk Yunani, Sukrie Bey dari Dewan Pembina WHITA FOUNDATION yang juga Ketua Dewan Pembina MWF, Bally Saputra dari Dewan Pembina MWF yang juga merupakan Pengusaha Properti, Elva dari bendahara MWF dan Laksamana Ardius dari Ketum MWF,” jelas dia.
Ia menambahkan, WHITA adalah perkumpulan berbagai perusahaan, lembaga pendidikan dan lembaga swadaya masyarakat di dunia yang ingin membangun konsep ekonomi halal serta menyumbangkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan usaha dan jaringan kerja kepada seluruh masyarakat di kabupaten/kota.
“Sedangkan MWF adalah yayasan yang didirikan oleh sebanyak 156 orang tokoh masyarakat Minang, Indonesia yang bergerak dalam melakukan aksi-aksi sosial, keagamaan dan pemberdayaan potensi lokal daerah khususnya di Sumbar,” jelasnya.
Ia mengatakan dalam diskusi tersebut Deri Asta telah memaparkan berbagai potensi yang bisa digarap oleh investor di Kota Sawahlunto, sampai program-program Pemko yang memerlukan sentuhan dukungan dari tokoh perantau Minang. (ant)

















