Dalam video tersebut ia menyampaikan rasa takjukknya terhadap kapal yang akan dijadikan objek wisata. Dia juga menyampaikan cara pengunjung menaiki kapal itu melalui tali.
Kapal tersebut sebelumnya ditempatkan di tengah laut sekitar beberapa ratus meter dari bibir pantai sambil menunggu ketersediaan anggaran guna diberdayakan untuk penunjang pariwisata.
Namun kemudian kapal bekas perang hibah dari Kementerian Pertahanan itu terbawa arus sehingga terdampar di Pantai Pauh.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menunda memberdayakan kapal perang bekas KRI Teluk Bone 511 hibah dari Kementerian Pertahanan RI untuk pariwisata karena sejumlah faktor.
“Niat Pemkot Pariaman yang dipimpin wali kota sebelumnya sangat baik, untuk dikembangkan pariwisata Pariaman, namun untuk mewujudkan itu butuh biaya, nah ketika saya masuk ternyata anggarannya tidak masuk dalam APBD 2024,” kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman.
Ia mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti penyebab tidak dianggarkannya dalam APBD 2024 untuk pemberdayaan kapal tersebut namun menurutnya hal itu dapat membantu dirinya untuk fokus membayar hutang daerah sekitar Rp12 miliar yang Rp5 miliar diantaranya telah lunas. (rdr/ant)

















