Melalui program pengembangan jejaring rumah sakit rujukan jantung ini, rumah sakit di setiap provinsi akan ditingkatkan kapasitasnya dalam memberikan program layanan jantung.
Saat ini telah ada rumah sakit di 85 kabupaten/kota yang mampu melakukan kateterisasi jantung. Operasi by pass itu harus bisa dilakukan di provinsi.
“Harapan saya, nanti semua kabupaten dan kota sudah bisa pasang ring untuk jantung, dan semua provinsi sudah bisa by pass.”
“Jadi rakyat tidak usah tunggu lama dan kemungkinan hidupnya juga lebih tinggi,” ujar Menkes Budi seperti dikutip dari website Kemenkes.
Dirinya juga menyoroti mulai ditambahkannya peralatan seperti cath lab untuk operasi jantung yang ditunjang oleh kemampuan dokter spesialis jantung pembuluh darah.
Karena itu perlu adanya sinergi antara ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni ditunjang oleh alat kesehatan, dan ruang operasi dan Intensive Care Unit (ICU).
Agar terjadi percepatan jumlah SDM dokter jantung pembuluh darah, pihak Budi membuka peluang beasiswa bagi dokter umum dan spesialis untuk melanjutkan pendidikan, termasuk di luar negeri.
Program ini diprioritaskan untuk putra daerah agar dapat kembali mengabdi di daerah asal. Budi Gunadi berpesan dokter putra daerah agar kembali ke wilayah asal sehingga mereka bisa memperkuat layanan kesehatan di daerah masing-masing.
Kemenkes juga menyediakan 2.000 beasiswa tiap tahun untuk diperebutkan oleh mahasiswa-mahasiswa Fakultas Kedokteran.
Jika aspek SDM, ketersediaan alat kesehatan mumpuni, dan fasilitas pendukung seperti ruang operasi serta ICU terpenuhi, maka dapat menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kardiovaskular. (rdr/indonesia)

















