Dia menyebutkan kenaikan kasus narkoba di Pasaman Barat dikarenakan daerah ini menjadi sasaran tujuan peredaran narkoba bukan lagi sebagai daerah perlintasan saja.
Selain itu Pasaman Barat juga menjadi pintu masuk peredaran narkoba karena berbatasan langsung dengan Sumatera Utara.
“Ini tugas bersama semua pihak untuk menanggulanginya bagaimana peredaran narkoba harus diberantas. Pada umumnya pengakuan tersangka narkoba itu di bawa dari Sumatera Utara dan Aceh,” katanya.
Pihaknya telah melakukan sejumlah upaya dalam menekan peredaran narkoba selama 2024.
Mulai dari sosialisasi bahaya dan dampak narkoba ke sekolah-sekolah, komunitas sampai patroli dan penindakan.
“Jangan beri ruang peredaran narkoba di Pasaman Barat. Mari tingkatkan kesadaran dan pembinaan akhlak kepada keluarga kita masing-masing,” harapnya. (rdr/ant)

















