Lebih lanjut dia menjelaskan, keikutsertaan Indonesia di ajang tersebut adalah bagian dari kerja sama dengan Kementerian Olahraga Uni Emirat Arab.
Menurut Menpora, kerja sama itu merupakan simbol persahabatan Indonesia-UEA serta bukti komitmen UEA untuk mendukung pencak silat agar bisa digaungkan di dunia.
“Pada April, kami bersama Menteri Olahraga UEA menandatangani perjanjian kerja sama yang salah satunya mendukung Abu Dhabi sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 ini,” ujar menteri termuda dalam Kabinet Merah Putih itu.
Dalam World Pencak Silat Championship ke-20, Indonesia memimpin perolehan medali dengan 11 emas, tujuh perak, dan lima perunggu. Diikuti Vietnam dengan 10 emas, tiga perak, dan tiga perunggu serta Malaysia di peringkat ketiga dengan enam emas, sembilan perak, dan empat perunggu.
Sedangkan pada Junior World Pencak Silat Championship ke-5, Merah Putih kembali menjadi yang terbaik dengan raihan 11 emas, tiga perak, dan dua perunggu, diikuti Singapura di posisi kedua dengan sembilan emas, tiga perak, dan delapan perunggu, serta Kazakhstan di tempat ketiga dengan lima emas, tujuh perak, dan 10 perunggu. (rdr/ant)

















