LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade bergerak cepat membantu warga korban galodo atau longsor di Jorong Sigiran, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam yang terjadi Senin (23/12/2024). Selasa (24/12/2024) Andre mengirimkan bantuan 1.000 paket sembako untuk korban terdampak.
“Kami mendengar ada info galodo di sejumlah titik di Sumbar. Mungkin yang paling parah di salingka atau sekeliling Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya. Kita langsung siapkan tim untuk mengirimkan sembako untuk para korban terdampak. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik,” kata Andre Rosiade yang juga ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Andre Rosiade meminta pengurus Gerindra Sumbar seperti Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar Nurhaida, Wakil Sekretaris DPD Gerindra Sumbar Zulkifli dan tim langsung datang ke lokasi. Memastikan semua warga terdampak mendapatkan sembako berkoordinasi dengan Nagari Tanjung Sani dan Camat Tanjung Raya, agar bantuan lebih tepat sasaran.
Lailina, warga terdampak Longsor di Jorong Sigiran mengaku sangat berterima kasih atas bantuan dari Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI ini. “Pak Andre Rosiade, terima kasih. Bantuan sudah kami terima. Alhamdulilah. Sangat bermanfaat bagi warga kita yang terdampak musibah,” katanya usai menerima bantuan yang disaksikan Camat Tanjung Raya, Al Hafidh dan perangkat nagari.
Dia menyebut, sejak longsor terjadi, tidak banyak yang bisa dilakukan warga selain mengungsi dan pasrah dengan apa yang terjadi. “Karena memang dari kemarin sampai hari ini kami hanya bisa duduk-duduk saja. Melihat kejadian ini kami takut. Dengan bantuan dari bapak, kami bisa kembali bergerak. Terima kaish banyak bapak, semoga dilimpahkan berkah dan sukses ke depannya,” katanya.
Wali Nagari Tanjung Sani Mukhsin mengucapkan syukur dan terima kasihnya atas bantuan sembako ini. Dia mengatakan, meski yang rusak berat lima rumah, tapi ratusan KK lainnya juga terdampak dari galodo yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB siang itu. Mereka terus menginventarisasi kerugian akibat musibah yang terjadi itu. Malam hari warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Karena kondisi daerah yang masih labil.
