Suasana membasuh kaki ibu itu diiringi langsung oleh puisi serta musik haru yang membuat suasana menjadi lebih emosional.
Kepala Lapas Suliki Kames berharap tradisi basuh kaki yang sudah dilakukan dalam tiga tahun terkahir, dapat membuat warga binaan berubah menjadi lebih baik ke depannya.
“Kasih sayang ibu sepanjang masa, kami harap itu menjadi penguat warga binaan selama menjalani hukuman di Lapas, dan benar-benar berubah ke arah yang lebih baik lagi,” harapnya.
Kegiatan basuh kaki Ibu menjadi program pembinaan karakter yang membuat warga binaan dapat menghormati, menghargai dan terjalin rasa kasih sayang antara ibu dan anak
Mereka diminta berjanji untuk benar-benar berubah ke arah yang lebih baik, serta menjadi manusia yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.
Salah satu orang tua dari warga binaan yakni Fitma, memyanbut baik kegiatan yang diselenggarakan oleh Lapas Suliki karena bermanfaat dan penuh makna.
“Saya bersyukur kegiatan ini membuat saya haru, bisa menerima sekaligus memaafkan kesalahan anak saya, saya berdoa semoga anak saya menjadi manusia yang lebih baik ketika bebas,” katanya. (rdr/ant)

















