Namun, katarak juga bisa dialami oleh bayi dan anak-anak. Berbeda dengan katarak senilis, katarak pada bayi dan anak terjadi selama masa perkembangan bola mata dan penglihatan. Perkembangan mata anak terjadi sejak anak lahir hingga usia 8—10 tahun.
Melansir dari pafibiaknumforkab.org, katarak yang timbul sejak lahir disebut katarak kongenital, sedangkan yang timbul pada masa kanak-kanak hingga dewasa muda disebut katarak developmental.
Di bawah ini beberapa penyebab katarak pada anak.
- Keturunan.
- Kelainan metabolik, seperti galaktosemia, defisiensi enzim G6PD, hipoglikemia, dan hipokalsemia.
- Trauma, seperti terpukul dan terkena lemparan bola.
- Infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Virus) sejak dalam kandungan.
- Terkait dengan sindrom tertentu. seperti Sindrom Lowe, Sindrom Trisomi 21.
- Katarak sekunder yang didahului oleh penyakit sebelumnya, seperti juvenile idiopathic arthritis, tumor intraokular, terapi radiasi dan penggunaan obat steroid.
Namun, katarak pada anak terkadang juga bisa terjadi secara idiopatik atau tidak diketahui penyebab pastinya.
Setelah seorang anak terdiagnosis katarak, maka dokter mata akan menentukan beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan terapi.
1. Observasi
Katarak yang kecil dan tidak mengganggu penglihatan secara signifikan dapat dievaluasi secara rutin ke dokter mata untuk memonitor luas katarak.
Bila katarak bertambah dan telah menimbulkan gangguan penglihatan, maka operasi katarak perlu dipertimbangkan.
2. Operasi katarak
Operasi katarak merupakan pilihan terapi pada kasus katarak yang mengganggu penglihatan secara signifikan.
Prosedur ini perlu dilakukan pada waktu yang tepat karena sangat menentukan keberhasilan untuk mendapatkan penglihatan yang optimal.
3. Rehabilitasi penglihatan
Rehabilitasi penglihatan setelah operasi katarak perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah timbulnya amblyopia.
Setelah katarak dihilangkan, pasien anak memerlukan alat bantu seperti lensa tanam dan/atau kacamata atau lensa kontak untuk membantunya melihat dengan lebih jelas. Alat ini juga bertujuan agar proses perkembangan penglihatan berlangsung optimal.
Keberhasilan terapi untuk mengatasi penyakit mata anak ini sangat ditentukan oleh kerja sama yang baik antara dokter mata, orangtua, dan anak sebagai pasien. (rdr/hellosehat)

















