Total, sistem Kalimantan memiliki gardu induk sebanyak 96 substation dan jaringan transmisi sepanjang 8.476 kilometer atau 12.072 tower.
Selanjutnya, sistem kelistrikan Kalimantan sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem khatulistiwa dan sistem interkoneksi. Prognosa beban puncak malam 25 Desember 2024 pada sistem khatulistiwa sebesar 479 MW mengalami kenaikan 13 persen secara tahunan.
Sementara prognosa beban puncak malam 31 Desember 2024 sebesar 516 MW, mengalami kenaikan 24 persen dibandingkan dengan 31 Desember 2023 dan turun 2,79 persen terhadap hari kerja.
Selain itu, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi mengatakan, pihaknya telah menetapkan masa siaga natal dan tahun baru mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025 dengan melibatkan lebih dari 81 ribu personel yang siap siaga di seluruh Indonesia.
“Kami memastikan lokasi-lokasi penting, seperti gereja, tempat ibadah, dan pusat keramaian telah mendapatkan perhatian khusus untuk mendukung kelancaran perayaan Natal dan tahun baru,” kata Evy.
Untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama periode itu, PLN juga mendirikan ribuan posko siaga secara nasional yang dilengkapi dengan peralatan, seperti Unit Gardu Bergerak (UGB), Unit Kubikel Bergerak, Uninterruptible Power Supply (UPS), genset kendaraan operasional, hingga crane.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) Maria GI Gunawan menyampaikan, bahwa khusus untuk di sistem kelistrikan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara saat ini pasokan listrik yang tersedia, yaitu sebesar 1.164 MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 705,36 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 458,64 MW. (rdr)















