Ada juga laporan yang kemudian dilanjutkan ke KPU Bukittinggi atau Badan Kepegawaian Negara melalui sistem berbagi terintegrasi (SBT).
Sebelumnya, ribuan orang dari pendukung salah satu pasangan calon (Paslon) peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bukittinggi menggelar aksi damai ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Sabtu (7/12).
Aksi ini dijaga ketat oleh aparat keamanan dari Polresta Bukittinggi, Kodim 0304/Agam dan Satpol-PP. Massa memulai aksinya dengan longmarch dari depan rumah dinas Wali Kota Bukittinggi menuju kantor Bawaslu.
Massa yang didominasi oleh perempuan itu membentangkan spanduk kekecewaan terhadap kinerja Bawaslu yang dianggap lamban dalam merespon pengaduan pelanggaran.
Sempat terjadi insiden dalam aksi ini ketika massa memergoki seseorang pendukung paslon berbeda yang bergabung dalam aksi.
Beruntung pihak kepolisian segera mengamankan pelaku dan meminta memisahkan diri dari kumpulan massa.
Setelah beberapa lama massa meneriakkan permintaannya di depan kantor Bawaslu, akhirnya disepakati perwakilan massa sebanyak 10 orang ditemui Komisioner Bawaslu.
Ketua Bawaslu Bukittinggi, Ruzi Haryadi kemudian menjelaskan ke massa dari terkait proses pengawasan yang beberapa masih dalam proses. (rdr/ant)

















