Adapun salah satu sektor yang mendorong perkembangan ini adalah e-commerce, yang pada 2024 diperkirakan berkontribusi sebesar 65 miliar dolar AS dan akan terus tumbuh.
“Pertumbuhan ekonomi digital ini tentunya didukung oleh berbagai sektor, salah satunya sektor e-commerce. Perkembangan e-commerce dalam negeri yang baik ini tentunya perlu terus kita jaga agar mampu menstimulasi perkembangan ekosistem startup di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut Nezar menyampaikan, pengembangan ekosistem digital, khususnya startup juga menjadi kunci dalam mendorong ekonomi digital.
Indonesia tercatat naik peringkat dalam indeks ekosistem startup global, dengan lebih dari 2.500 startup yang didukung oleh lebih dari 120 inkubator.
Adapun program-program dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) seperti Sekolah Beta, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Startup Studio turut digelar yang bertujuan memperkuat kapasitas startup agar dapat bersaing di pasar global.
Nezar menambahkan, keberhasilan transformasi digital memerlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan BUMN untuk menciptakan ekosistem yang tangguh.
“Dengan kolaborasi yang solid, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin dalam ekonomi digital global pada 2038 dan mencapai visi Indonesia Emas 2045,” katanya. (rdr/ant)
















