“Saat ini harga minyak serai wangi sudah mulai membaik hingga mencapai Rp200 ribu per liter yang sebelumnya hanya Rp150 ribu,” ucap Januardi yang juga pensiunan PNS dari kehutanan dan terakhir berdinas di Dinas Perhubungan Kota Solok.
Pria yang dipanggil Pak Edi ini, juga menyampaikan petani harus mempunyai pembukuan usaha sehingga mengetahui usaha pertanian yang dijalankan menguntungkan atau tidak.
“Banyak petani yang belum melakukan pembukuan. Mereka terus melakukan usahanya padahal usahanya merugi,” kata dia.
Ia mengatakan saat ini tantangan petani serai wangi adalah mahalnya biaya tenaga kerja. Namun, ia bersyukur pemerintah telah memberi bantuan satu traktor roda empat yang membantu mengolah ladang serai wangi.
Rombongan antusias menyimak penyampaian petani andalan serai wangi Kota Solok yang telah malang melintang di tingkat nasional.
Setelah penyampaian di Dinas Pertanian, rombongan melanjutkan dengan peninjauan lapangan ke penyulingan serai wangi di Gawan. (rdr/ant)

















