Annisa menjelaskan bahwa intensitas lampu dan jenis musik atau suara di ruang Snoezelen dapat disesuaikan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pengguna. Fasilitas ini bertujuan mengurangi perilaku yang merugikan dan membantu pengguna mengeksplorasi rangsangan yang mereka butuhkan.
“Ruang Snoezelen bukan terapi pasif, melainkan pendekatan yang memungkinkan individu untuk memilih dan merasakan rangsangan yang sesuai. Untuk anak-anak dengan autisme atau gangguan perhatian, ruang ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi,” tambahnya.
Lebih jauh, Annisa menegaskan bahwa stimulasi positif dan aman dari ruang Snoezelen memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan emosional dan sosial penyandang disabilitas. Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup mereka, mendorong kemandirian, serta memperbaiki interaksi sosial di lingkungan mereka. (rdr)

















