“Nanti kami pemerintah daerah akan berikan sosialisasi dari dinas terkait bagaimana dalam pengelolaan sampah dan dalam pengelolaan sampah nagari harus perkirakan tonase sampah yang ada di nagari ini,” kata dia.
Sementara itu Wali Nagari Simabur, Ari Abriyanto, mengatakan sebelum adanya mobil operasional tersebut, pihaknya hanya punya satu unit becak motor (betor) dalam pengelolaan sampah.
Sehingga sampah sering penuh dan banyak industri kecil yang membuang sampah ke tempat pembuangan sampah simabur sehingga bayaran pembuangan sampah di Pasar Simabur minus.
“Setelah kami sampaikan kendalanya ke Bapak Bupati pada Februari lalu, Alhamdulillah pada hari ini apa yang kami minta itu telah diberikan. Kedepannya kami bersama anggota BPRN, BUMNag bagaimana kita menciptakan Simabur ini bisa bersih dari sampah,” kata dia. (rdr/ant)

















