Hasanuddin WS, ahli dan kritikus sastra Indonesia, dalam paparannya menjelaskan bahwa A.A. Navis adalah seorang penulis yang sangat produktif dan konsisten.
Meskipun dikenal sebagai penulis cerpen, Navis juga menulis novel dan esai. Karya-karyanya memiliki karakteristik yang kuat, dengan tokoh-tokoh yang kompleks dan alur cerita yang menarik.
“Navis tidak hanya seorang penulis, tetapi juga seorang pemikir kritis. Karya-karyanya selalu relevan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat,” ujar Hasanuddin WS.
Gemala Ranti, putri kelima A.A. Navis, menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada sang ayah.
Dia berharap peringatan 100 tahun kelahiran A.A. Navis dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam dunia sastra.
“Alhamdulillah ini perayaan yang luar biasa. Kami sebelumnya tidak pernah tahu siapa yang mengusulkan dan memperjuangkannya secara personal.”
“Dan ketika ditetapkan UNESCO sebagai tokoh dunia yang hari kelahirannya akan dirayakan sebagai hari perayaan internasional, kami baru diberi tau,” ungkapnya.
Peringatan 100 tahun kelahiran A.A. Navis menjadi momentum bagi semua untuk kembali merenungkan pentingnya sastra dalam kehidupan. Karya-karya A.A. Navis telah menginspirasi banyak orang dan akan terus relevan sepanjang masa. (rdr)

















