“Kalau anak-anak kita hanya tamat SMP, mereka akan sulit bersaing. Tidak bisa menjadi calon gubernur, polisi, TNI, atau profesi lainnya. Maka dari itu, wajib belajar 12 tahun menjadi prioritas kami,” ujarnya.
Selain itu, Mahyeldi juga menyoroti pentingnya memperkuat kelembagaan adat nagari.
Menurutnya, perangkat nagari saat ini belum berfungsi optimal sehingga perlu revitalisasi untuk mendukung pembangunan berbasis adat dan budaya.
“Kelembagaan adat nagari yang selama ini tidak berfungsi dengan baik, itu yang akan kita perbaiki. Perangkat nagari harus menjadi garda terdepan dalam pembangunan masyarakat,” jelasnya.
Mahyeldi mengakhiri kampanyenya dengan menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat yang hadir dalam jumlah besar dan mendukung program-programnya. (her)

















