Senada dengan itu, Perwakilan Q-Vici, Anita mengatakan lahirnya perpustakaan digital di LPKA Kelas II Payakumbuh merupakan salah satu ikhtiar dalam menjamin setiap anak yang berhadapan dengan hukum agar tetap mengenyam pendidikan tanpa ada perbedaan dari sekolah umum.
Selain itu, kata dia, perpustakaan elektronik ini merupakan salah satu solusi nyata dalam mencerdaskan anak bangsa tanpa harus tersentuh dengan jaringan internet. Sebab, e-library yang menyediakan ribuan judul buku ini dapat difungsikan tanpa menggunakan internet.
Anita mengatakan gagasan e-library ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara Q-Vici dengan Pendidikan.Id yang awalnya fokus pada penulisan buku yang kemudian diterbitkan ke Google.
Penerapan perpustakaan digital yang didukung gawai berupa tablet itu menyediakan materi-materi paket A, B dan C serta materi tentang prakerja. Bahkan, di dalamnya terdapat bahan ajar terkait finansial.
“Jadi, harapannya setelah anak membaca pada e-library mereka bisa mulai berpikir apa yang dikerjakan harus bisa menghasilkan untuk hal-hal positif,” ujar dia. (rdr/ant)

















