Selain itu, anggaran di nagari itu bisa untuk membeli peralatan penanganan kebencanaan, seperti alat pelindung diri, tenda, perahu, atau mengadakan sosialisasi atau simulasi kebencanaan.
Ia menjelaskan Pasaman Barat memiliki sejumlah sungai besar yang rawan banjir hingga perumahan warga setiap musim hujan.
Beberapa aliran sungai yang rawan banjir tersebar di beberapa daerah, yakni Sungai Batang Pasaman di Kecamatan Pasaman, Sungai Batang Sikabau dan Batang Bayang di Kecamatan Lembah Melintang, Sungai Batang Batahan di Kecamatan Ranah Batahan, dan Sungai Anak Air Haji di Kecamatan Sungai Aur.
“Setiap curah hujan tinggi maka air sungai itu selalu meluap dan menggenangi rumah warga sekitar,” katanya.
Ia mengajak masyarakat yang berada di lokasi rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau terjadi hujan di hulu sungai.
Selain di lima sungai besar itu, warga yang berada di daerah perbukitan, pegunungan, dan tepi laut juga selalu waspada sebab Pasaman Barat juga rawan longsor, terutama di Kecamatan Talamau dan rawan abrasi di Pantai Sasak.
“Saat ini cuaca tidak menentu atau ekstrem. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu siaga bencana,” ujarnya. (rdr/ant)

















