Rahmat menduga ada informasi yang didapatnya, jika tujuh Wali Nagari yang tak diundang berbeda pilihan dalam Pilkada 2024.
“Tujuh yang tidak diundang (ini) karena telah diindikasikan itu berbeda pilihan dengan yang lain,” katanya.
Hal ini pun menurutnya membuat heboh masyarakat di Kabupaten Solok terkait persoalan beda pilihan tersebut.
“Muncul ketidakpercayaan kepada netralitas ASN. Kemudian Wali Nagari, sehingga ini bisa mengganggu, bahkan ini bisa mengganggu reputasi dari Pj (Bupati Solok) ini sendiri,” katanya.
Rahmat menegaskan, ASN harus tetap netral dalam pesta demokrasi 2024 tersebut dan tidak memihak kepada calon manapun.
“Saya berharap dan mengingatkan, agar ASN netral, tidak ikut Cawe-Cawe, intervensi kepada siapapun, sehingga kita harap hasil yang didapat dari Pilkada 2024 ini bagus,” harapnya. (rdr)

















