Hal tersebut juga salah satu fungsi TTX. Mengoptimalisasi aparatur penanggulangan bencana untuk lebih memahami tugas pokok masing-masing. Tidak ada over lap, terjadi koordinasi yang baik antar-instansi.
Tugas fungsi itu nantinya juga berlaku bagi tujuh kabupaten dan kota di Sumbar yang rawan bencana tsunami, yakni Kota Padang, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Agam, Pasaman Barat, dan Mentawai.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang Suaidi Ahadi mengatakan TTX tersebut sangat bermanfaat bagi BMKG. Bagaimanapun teknologi yang sudah disiapkan, dengan peringatan ini akan lebih mudah dipahami.
“Simulasi ini dapat diketahui, siapa yang mengerjakan apa. Terkait dengan perintah, juga terungkap bagaimana mencari solusi bersama yang terbaik untuk Sumbar dalam menghadapi bahaya bencana tsunami,” katanya.
Sementara itu, Komandan Korem 032 Wirabraja Brigadir Jenderal TNI Wahyu Eko Purnomo yang hadir pada kesempatan itu berharap semua pemangku kepentingan saling mendukung.
“Kami dari TNI AD siap bekerja sama membantu pemerintah daerah jika terjadi bencana. Kita selalu mendukung pemerintah daerah dalam menangani bencana,” ujarnya.
Kegiatan TYX tersebut diikuti sebanyak 96 orang. Terdiri atas berbagai unsur, seperti TNI, Polri, BPBD Kabupaten Kota, BNPB, KAI, Perumda AM, BMCKTR, Perkimtan, Dinas Sosial, Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). (rdr/ant)

















