“Sebut saja, Taman Panorama Baru. Kemudian, saat ini juga ada Tabiang Barasok. Ada juga beberapa potensi wisata lainnya, yang dikelola masyarakat setempat dan dukungan kita pemerintah kota. Sehingga impian Bapak Wali Kota Erman Safar, untuk menciptakan wisata yang terintegrasi, dapat diwujudkan,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aldiasnur, juga memaparkan, untuk pelayanan kebersihan Bukittinggi, telah dilaksanakan penjemputan sampah, hingga ke gang gang rumah warga, dengan waktu yang telah ditentukan. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada, pada umumnya telah ditiadakan.
“Hanya ada tinggal tiga lagi, di lokasi yang benar benar rawan untuk penumpukan sampah. Selebihnya, kita jemput ke rumah warga, pagi dan sore hari,” ujar Aldiasnur.
Kadis LH juga mengungkapkan beberapa kendala saat ini, karena adanya bencana di TPA regional Payakumbuh. Sehingga, Bukittinggi tidak bisa lagi membuang sampah ke Payakumbuh, tapi harus mengirim sampah ke TPA di Kota Padang.
“Ini cukup jadi kendala. Tapi kita akan terus antisipasi ini, terutama membersihkan timbulan sampah Bukittinggi yang mencapai 90 hingga 120 ton per hari. Saat ini, kita juga tengah bangun TPST Termal dengan sistem pirolisis. Tujuannya, untuk mengurangi volume sampah yang kita kirim ke TPA,” pungkasnya. (rdr/ant)

















