Saban hari, Pak Hatta pun menjadi orang yang membantu Wali Kota Solok yang pertama, Hasan Basri untuk memulai atau ‘manaruko’ kondisi kota yang belum tertata dengan baik. “Banyak bidang yang ketika itu masih belum ada, mulai dari sistem administrasi, pemerintahan, pembangunan di bidang pertanian, peternakan, tata kota, kesehatan masyarakat dan lain sebagainya,” ucapnya.
Bahkan, upaya kerasnya itu berlanjut hingga diteruskan oleh Walikota berikutnya. Beliau dipanggil ‘Pak Hatta Balai Kota’ karena memang sehari-harinya bekerja di Balaikota Solok untuk membantu kinerja Wali Kota. Juga aktif sebagai ‘bidan’ di kegiatan pacuan kuda ‘Alek Anak Nagari’ yang sudah dilakoni sejak puluhan tahun lalu hingga purna tugas pada Tahun 2001.
“Alhamdulilah. Apa yang saya lakukan dulu saat ini dapat dirasakan oleh masyarakat. Saya berharap, di usia Kota Solok yang ke-51 ini dibawah kepemimpinan Zul Elfian Dt Tianso dan Ramadhani Kirana Putra bersama jajaranya, upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah Kota Solok untuk mewujudkan Kota Solok yang diberkahi, maju dan sejahtera hendaknya terlaksana,” pintanya kepada media ini.
Sosok Pejuang Keluarga
Ditilik dari sisi lain, Pak Hatta ini dikenal sebagai sosok pejuang keluarga yang mampu menjadikan anak-anaknya memiliki status lebih tinggi di masyarakat. Suami dari (almarhumah) Hj. Wani Sosia Zen yang pensiunan DLLAJR dan pernah bertugas di Kota Solok ini juga kerap diketahui menjadi sosok yang sangat menjunjung pendidikan di keluarganya.
Kota Solok adalah kota dimana tempat keempat orang anaknya lahir dan bertumbuh, kemudian menjalankan pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMA. Keempat anaknya, yakni, Hendra Anthony Hatta, SH (sulung), saat ini betugas sebagai ASN di Pemko Bukittinggi. Anak keduanya, Widya Prima Hatta, ST MT, Hendri Oktavia Hatta, SH (anak ketiga) kini bekerja Pemprov Sumbar dan Hendrick Hatta (bungsu) bekerja di Kejagung RI. (***)

















