Pihaknya juga telah menganggarkan Rp71 miliar untuk terus menekan angka stunting pada 2024.
Sedangkan pada 2023 Pemkab Pasaman Barat telah mengalokasikan sebesar Rp72,43 miliar atau 19,02 persen dari belanja langsung dengan realisasi mencapai 85,12 persen.
“Kolaborasi untuk menekan angka stunting terus dilakukan, tidak hanya dengan organisasi perangkat daerah saja tetapi juga dengan TP-PKK,” katanya.
Ia menyebutkan melalui program TP PKK antara la pemberian obat tambah darah, pemeriksaan ibu hamil dan balita di posyandu, sanitasi, bedah rumah layak huni, dan lainnya.
Selain itu, kata dia, juga memperhatikan pola asuh anak dan balita, peningkatan ekonomi dalam rumah tangga, pengolahan makanan untuk pemenuhan gizi keluarga, serta pemanfaatan pekarangan dengan menanam sayuran. (rdr/ant)

















