Menlu Oman Badr bin Hamad Al Busaidi mengatakaan situasi tragis yang terjadi di Palestina dan Lebanon telah meningkatkan ketegangan ke level berbahaya di seluruh Timur Tengah, mengancam stabilitas regional, yang hanya bisa dicapai dengan visi komperehensif berdasarkan hak dan keadilan.
Senada, Presiden Mauritania Mohammed Ould Cheikh Ghazouani menggaungkan sentimen serupa, mengkritik Israel atas genosida dan mendesak gencatan senjata serta kemerdekaan Palestina.
Ketua Dewan Kedaulatan Sudan Abdel Fattah al-Burhan menyerukan masyarakat internasional untuk mempercepat gencatan senjata, penerapan solusi dua negara dan mencegah meluasnya konflik, termasuk menghentikan pemindahan paksa warga Palestina dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada pengungsi.
Kelambanan internasional
Di bidang organisasi, Sekretaris Jenderal OKI Hussein Ibrahim Taha mengutuk “agresi militer dan genosida terang-terangan” Israel di Palestina dan Lebanon, dan menyerukan gencatan senjata segera dan menyeluruh.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyuarakan sentimen yang sama, menuduh masyarakat internasional gagal mencegah nafsu berdarah Israel, yang memicu siklus kekerasan dari Gaza ke Lebanon, yang membahayakan stabilitas kawasan.
Ia menekankan bahwa gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon sangat penting, karena pertemuan puncak tersebut mengirimkan pesan kuat bahwa bahaya telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi lagi.
Akhir bulan lalu, Arab Saudi menyerukan pertemuan puncak gabungan Arab-Islam untuk mengatasi serangan Israel yang terus berlanjut di wilayah Palestina dan Lebanon serta situasi yang memburuk di kawasan tersebut. (rdr/ant/anadolu)

















