Meski demikian, Afrizal memberikan beberapa catatan untuk Alek Teater 8 ini. Catatan pertamanya terkait tafsir teks. Dalam hal ini, penonton terkesan digurui.
Menurut Afrizal, dalam konteks teater, ada ruang-ruang pesan yang bersifat simbolis dan tidak dieksplor terlalu luas.
Catatan lain Afrizal juga terhadap tokoh atau karakter. Dalam teater, ada ekspresi, emosi, dan ada juga chemistry.
Situasi ini menuntut aktor mau tidak mau harus menjiwai tokoh atau karakter yang diperankan. Ia mengatakan masih terbuka peluang untuk aktor mendalami karakternya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh juri lain, Zurmailis. Ia mengatakan aktor-aktor yang tampil di Alek Teater 8 masih bisa terus berkembang dan dia berharap di masa depan akan tampil lebih baik.
Seperti diberitakan, Alek Teater 8 menampilkan 12 teater di UPTD Taman Budaya Sumbar. Komunitas teater yang tampil merupakan kelanjutan dari workshop yang digelar pada April 2024.
Terlepas dari segala masalah keterbatasan fasilitas pendukung maupun berbagai kelemahan saat pelaksanaan, kegiatan festival teater ini telah terselenggara dengan lancar sebagai upaya menjaga iklim teater di Sumatera Barat. (rdr)

















