Rencana tersebut mencakup penghancuran ratusan bangunan Palestina dan area pertanian di sepanjang perbatasan Gaza.
Pemerintah AS juga telah membekukan pengiriman ratusan bom berat untuk militer Israel, yang sebelumnya membeli sekitar 1.300 bom dari perusahaan Boeing.
Masing-masing bom itu memiliki berat hampir satu ton. AS menyatakan kekhawatiran bahwa bom-bom tersebut digunakan untuk melukai warga sipil di Gaza.
Meskipun setengah dari bom-bom berat itu akhirnya dikirimkan, sisanya masih tertahan di fasilitas penyimpanan AS, menurut laporan tersebut.
Israel terus melakukan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut agar gencatan senjata segera diwujudkan.
Serangan Israel telah merenggut lebih dari 43.600 korban jiwa dan hampir membuat wilayah itu tak layak huni.
Di Mahkamah Internasional, Israel kini menghadapi kasus genosida atas tindakannya di wilayah yang diblokade tersebut. (rdr/ant/anadolu)

















