Akan tetapi, katanya, penggunaan citra satelit Himawari 9 dengan metode Red Green Blue tidak bisa selalu efektif terutama ketika terjadi tutupan awan di sekitar kawasan bandara.
Oleh karena itu, pengadaan Lidar dibutuhkan agar pemantauan abu vulkanik lebih akurat. Dampak buruk apabila abu vulkanik masuk kawasan bandara, yakni dapat menyumbat sistem pemantau kecepatan udara yang merupakan bagian penting ketika terbang dan mendarat, dan selanjutnya dapat mengganggu navigasi serta sistem elektronik lainnya.
Sebaran abu vulkanik juga menyebabkan landasan menjadi licin sehingga membahayakan aktivitas lepas landas maupun saat pesawat akan mendarat.
Selain itu, abu vulkanik bisa merusak fungsi mesin (turbine compressor) pada pesawat sehingga mengurangi efisiensi. (rdr/ant)

















