Ia merinci penerimaan negara lewat Pelabuhan Teluk Bayur pada tahun 2023 mencapai Rp559 miliar. Sementara untuk 2024, hingga Oktober realisasi penerimaan negara di Bea Cukai Teluk Bayur telah mencapai Rp383 miliar.
“Dengan kondisi tren terhadap penerimaan negara pada bulan Oktober ini, kemungkinan di November 2024 ini akan kurang lebih sama. Kita optimistis bisa realisasi bisa sama atau melampaui 2023,” katanya.
Menurutnya negara tujuan ekspor dari produk turunan minyak sawit melalui Pelabuhan Teluk Bayur adalah negara Asia Selatan seperti India dan Pakistan melalui buyer di Singapura.
Selain turunan minyak sawit, komoditi ekspor yang dikirim melalui Pelabuhan Teluk Bayur diantaranya karet, semen, gambir dan pinang. (rdr/ant)

















